Contoh banner 1-->
» » » PENGAMAT: Calon Bupati PAN Tidak Bisa Tunggal, Rekom Salihi Dianggap Bentuk Penghargaan

PENGAMAT: Calon Bupati PAN Tidak Bisa Tunggal, Rekom Salihi Dianggap Bentuk Penghargaan

Penulis By on 25/06/2016 | No comments



LOLAK – Rekomendasi Musyawarah Daerah (Musda) Partai Amanat Nasional (PAN) Bolaang Mongondow (Bolmong) pekan lalu, yang menyatakan Salihi Mokodongan sebagai calon tunggal Bupati dari PAN untuk mengikuti Pilkada Bolmong tahun 2017, dinggap hanya penghargaan.

Pasalnya dalam mekanisme internal PAN, pencalonan Bupati dan Wakil Bupati dari partai berlambang matahari terbit ini tidak mengenal calon tunggal.

Pengamat politik, Supriono Paputungan, menilai bahwa calon tunggal Bupati PAN kepada Salihi Mokodongan, hanyalah sebuah bentuk penghargaan saja sebagaimana dia (Salihi, Red) menahkodai PAN lima tahun sebelumnya.

"Dalam mekanisme internal, PAN tidak mengenal calon tunggal, kita bisa liat prosesi pengusulan calon Bupati Boltim tahun lalu, diman DPP menganulir usulan dari DPD PAN Boltim karena hanya mengusulkan satu pasangan calon, sementara yang mendaftar saat itu ada sekitar delapan pasangan calon," ungkap Supriono, Jumat (24/6)

Menurut pengamat muda ini, rekomendasi Musda PAN Bolmong tersebut harus di analisa secara mendalam. "Bisa saja ada tukar guling jabatan, Salihi di berikan rekom Calon Bupati tetapi untuk ketua DPD diberikan kepada kader lainnya," jelasnya.

Sebelumnya, Sekretaris Demisioner DPD PAN Bolmong, Kamran Mochtar, menegaskan bahwa rekom calon tunggal Bupati Bolmong dari PAN telah diberikan kepada Bupati Incumbent Salihi Mokodongan. "Incumben sebagai calon tunggal dari PAN di Pilkada Bolmong nanti," kata Kamran.

Tak hanya rekom calon bupati, bahkan kata Kamran, Salihi juga diberi rekom untuk kembali memimpin PAN Bolmong. “Untuk Salihi diberi dua rekomendasi, yakni sebagai ketua DPC partai PAN Bolmong serta calon tunggal di pemilihan bupati (Pilbup) Bolmong 2017,” kata Kamran.

Sementara Ketua DPW PAN Sulut, Sehan Landjar, mengatakan bahwa aspirasi peserta Musda yang mengusung kembali Salihi Mokodongan tetap diakomodir, namun harus melalui mekanisme. "Calon Bupati tetap akan di survey, karena yang akan diusulkan ke DPP minimal tiga pasangan calon," pungkas Eyang, sapaan akrab Bupati Boltim ini.


Editor : Dede
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya