Saham Alphabet naik 1,2 persen menjadi US$770,77, sedangkan saham Twitter melonjak 6,6 persen menjadi US$17,91 setelah pembicaraan kesepakatan ekuitas swasta.
Dow Jones Industrial Average turun 17,12 poin, atau 0,1 persen menjadi 16.449,18, dan S&P 500 melemah 0,86 poin, atau 0,04 persen menjadi 1.939,38. Namun, Nasdaq Composite terangkat 6,41 poin, atau 0,14 persen menjadi 4.620,37.
Dilansir dari Reuters, Selasa 2 Februari 2016, diawal pembukaan, saham bergerak lebih lambat akibat data ekonomi China yang menambah kekhawatiran akan merosotnya harga minyak dunia.
"Mungkin orang merasa lega bahwa tidak ada aksi jual dan semacam itu membawa beberapa pembeli ke pasar," kata Eric Kuby, Kepala Investasi dari North Star Investment Management Corp di Chicago.
Sentimen kebijakan moneter bank sentral AS menjadi perhatian di awal pekan ini. Hal itu setelah keluar pernyataan dari wakil pimpinan bank sentral AS Stanley Fischer. Ada kemungkinan bank sentral AS menunda kenaikan suku bunganya.
Menurut data Thomson Reuters, sekitar 8,0 miliar saham diperjualbelikan di bursa AS, dibandingkan dengan 9,1 miliar rata-rata harian selama 20 hari perdagangan terakhir.
