Foto Bersama Usai Sidang Paripurna Istimewah HUT ke-8 Kabupaten Boltim, Jum'at (30/9) |
TUTUYAN - Peringatan HUT ke-8 Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) yang dilaksanakan oleh Pemerintah kabupaten (Pemkab) dalam bentuk upacara bendera dan sidang paripurna istimewah oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Boltim, Jum'at (30/9).
Dituding hanya konsumsi kalangan pejabat dan DPRD Boltim. Pasalnya masyarakat Boltim tidak dilibatkan dalam hajatan sakral memperingati perjuangan rakyat wilayah timur Bolaang Mongondow (Bolmong) delapan waktu silam.
Lebih parah lagi, para pejuang pemekaran setelah dikonfirmasi, merasa kaget ketika mendengar ada acara peringatan HUT ke-8 Kabupaten Boltim, karena tidak satupun mendapat undangan bahkan pemberitahuan lisan untuk menghadiri agenda sangat istimewah tersebut.
"Saya kaget mendengar ada peringatan HUT Boltim, tidak ada informasi, bahkan temen-teman panitia pemekaran setelah saya konfirmasi tidak ada satupun yang mendapat pemberitahuan," ungkap Hi Sarkawi Modeong, Wakil Ketua Panitia Pemekaran Boltim, Jum'at.
Agenda istimewah bagi masyarakat Boltim ini pun, mendapat berbagai tanggapan sinis dari masyarakat. Pasalnya masyarakat di Ibukota Tutuyan baru mengetahui saat melihat para PNS berkumpul di Lapangan Pondabo Tutuya untuk mengikuti kegiatan upacara bendera.
"Torang nda tau ada acara peringatan HUT Boltim, nanti kage lia PNS bakumpul di lapangan Pondabo, biasanya kalau HUT pasti ada pemasangan umbul-umbul atau acara-acara lainnya," ungkap Irma Paputungan, salah satu IRT di Tutuyan.
Masyarakat menuding acara ini hanya konsumsi pejabat saja. "Pemkab tidak melibatkan masyarakat, karena acara HUT itu ternyata hanya konsumsi kalangan pejabat saja," ujar Man Mamonto, warga Nuangan.
Senada dikatakan Mohammad Mokoagow, Warga Modayag, tidak dilibatkan masyarakat dan tokoh-tokoh pelaku sejarah pemekaran Boltim itu dikarenakan para pejabat Pemkab tidak mengetahui sejarah perjuangan masyarakat, hingga daerah ini menjadi otonom.
"Mereka itu (Pejabat, Red) tidak pernah terlibat dalam perjuangan pemekaran Boltim, mereka datang hanya menjadi pejabat dan tidak menghargai upaya perjuangan masyarakat waktu itu," sindir Mokoagow.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol Pemkab Boltim, Hamdi Egam, ketika dikonfirmasi mengatakan, peringatan HUT ke-8 hanya dilakukan sesederhana mungkin, mengingat tidak tertatanya anggaran dalam APBD 2016.
"Saat ini masa peralhian anatara Pj Bupati dan Bupati definitif sehingga anggarannya tidak tertata dalam APBD," kata Egam. (Tim Bisnisbmr)