Contoh banner 1-->
» » Sritex Resmi Terbitkan Utang Rp4,65 Triliun

Sritex Resmi Terbitkan Utang Rp4,65 Triliun

Penulis By on 10/06/2016 |



JAKARTA - Emiten tekstil dan garmen PT Sri Rejeki Isman Tbk. resmi menerbitkan surat utang global senilai US$350 juta setara dengan Rp4,65 triliun.

Direktur Utama Sritex Iwan Setiawan Lukminto menuturkan penerbitan surat utang pada 7 Juni 2016 itu dilakukan oleh anak usaha perseroan, Golden Legacy Pte. Ltd., senilai US$350 juta dengan kupon dipatok 8,25%.

"Obligasi itu akan jatuh tempo pada 2021 dengan pembayaran bunga setiap enam bulan dan pembayaran perdana pada 7 Desember 2016," katanya dalam keterbukaan informasi di PT Bursa Efek Indonesia, Kamis (9/6/2016).

Surat utang tersebut dijamin oleh emiten bersandi saham SRIL dan juga anak usaha lainnya, PT Sinar Pantja Djaja. Selain itu, global bonds juga dijamin dengan saham yang dimiliki perseroan pada Golden Legacy dan Golden Montain Textile adn Trading Pte. Ltd.

Dana hasil emisi obligasi global itu telah digunakan untuk menebus surat utang 2014 senilai US$270 juta dengan bunga 9% yang jatuh tempo pada 2019. Penebusan dilakukan melalui penawaran tender senilai US$180,2 juta.

Setelah melakukan buyback global bonds, penerbit akan menggunakan sisa dana untuk disalurkan kepada Golden Mountain dalam pemesanan saham tambahan di dalam struktur modal Golden Montain. Penerbit juga akan memberikan pinjaman dengan nilai US$225,17 juta kepada Golden Mountain.

Pinjaman tersebut bakal digunakan untuk membayar pinjaman modal kerja. Sisanya, digunakan bagi kebutuhan perusahaan secara umum untuk kegiatan usaha.

Memang, pada awal Februari lalu, Iwan membatalkan rencana emisi obligasi global senilai US$420 juta untuk pembangunan power plant. Emiten bersandi SRIL itu tadinya akan menggunakan dana obligasi untuk pembangunan pembangkit listrik.

Rencana emisi obligasi global itu telah mendapatkan restu dari rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada September 2015. Manajemen diperbolehkan menerbitkan surat utang global senilai US$420 juta, termasuk untuk refinancing, hingga Agustus 2016.

Hasira De Silva, Direktur Fitch Ratings Singapore Pte. Ltd., telah menetapkan peringkat jangka panjang Sri Rejeki Isman atau Sritex pada level BB- dengan outlook stabil. Peringkat nasional jangka panjang Sritex juga ditingkatkan menjadi A+ dari sebelumnya pada level A dengan outlook stabil.

"Peringkat Sritex pada BB- mencerminkan arus kas operasi yang kuat, didukung oleh basis biaya yang rendah," katanya dalam keterangan resmi.

Dia menyebutkan pertumbuhan produk campuran dengan margin yang tinggi, belanja modal yang terbilang memuaskan, dan meningkatnya skala operasi, serta lindung nilai pada pendapatan berdenominasi dolar Amerika Serikat, membuat keuangan perseroan semakin kokoh.

Peningkatan peringkat Sritex secara nasional mencerminkan menguatnya profil kredit, lantaran arus kas yang menguat setelah rampungnya ekspansi kapasitas perseroan pada tahun ini. Diprediksikan, leverage utang bersih terhadap EBITDA SRIL kurang dari 3 kali dari tahun lalu 3,2 kali.

Terpisah, Vice President and Senior Analyst Moody's Investors Service Brian Grieser, menuturkan pihaknya telah menegaskan peringkat SRIL di level B1 untuk penerbitan obligasi global senilai US$350 juta dengan kupon 8,25%. Peringkat perusahaan Sritex berada di level B1 dengan prospek positif.

"Keberhasilan penyelesaian tender dan penerbitan global bonds Sritex memperpanjang profil jatuh tempo utang dan likuiditas tanpa berdampak material terhadap leverage," tuturnya.

Editor : dede
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya