BISNISBMR.CO, MANADO - Bank Indonesia melakukan pengembangan perekonomian daerah, dengan mengangkat potensi yang ada. Untuk di Sulut satu di antaranya dengan meningkatkan produksi kelapa dan cengkih.
"Kelapa dan cengkih menjadi andalan komoditas pertanian di Sulut yang selama ini telah masuk pasar ekspor," ujar Kepala Kantor Perwakilan BI Sulut Peter Jacobs dalam Penanaman 1.000 bibit kelapa dan cengkih di Desa Senduk Kecamatan Tombariri, Minahasa, Kamis (3/1/2016).
Namun menurut dia dewasa ini produksi kelapa Sulut tercatat mengalami penurunan akibat beberapa faktor seperti usia tanaman yang sdah tidak produktif, permasalahan alih fungsi lahan, masalah hama serta permasalahan cuaca.
Penurunan produksi kelapa tentunya memberi ancaman terhadap eksistensi Sulut sebagai "Bumi Nyiur Melambai".
Pentingnya peran kelapa tercermin dari struktur perekonomian Sulut yang didominasi oleh lapangan usaha pertanian dengan memberikan sumbangsih kepada PDRB sebesar 21 persen pada 2015.
Sedangkan sub lapangan usaha perkebunan kelapa memiliki pengaruh yang cukup besar pada perkembangan lapangan usaha pertanian dengan pangsa mencapai 31 persen terhadap lapangan usaha pertanian.
Melihat pentingnya esensi kelapa dalam perekonomian Sulut, bekerjasama dengan Generasi Bank Indonesia (GenBI) Sulut berinisiatif melakukan penanaman. 1.000 bibit kelapa dan cengkih.
Kegiatan tersebut merupakan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) 2016 yang mengusung tema "Dedikasi Untuk Negeri".
Selain itu, kegiatan ini juga dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap pengembangan enomi daerah khususnya pada sub lapangan usaha perkebunan.
Kegiatan penanaman kelapa ini diharapan dapat menjadi inspirasi bagi instansi lainnya untuk melakukan hal serupa, demi memajukan perekonooian daerah.
Hal ini mengingat tanaman kelapa relatif kurang menguntungkan dari sisi bisnis karena baru akan berbuah setelah 10 tahun. (Egam)
